Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Indonesia. Hewan uji yang digunakan yaitu udang vaname (Penaeus vannamei) dengan ukuran awal 1,07 ± 0,01 g. Udang dipelihara di dalam bak fiber berukuran 187,5 L (dimensi 100 cm × 50 cm × 50 cm) di ruangan semi tertutup selama 30 hari.
Pemeliharaan udang Vannamei secara intensif yang dilakukan di bak beton (VITON) dapat dijadikan salah satu alternatif strategi selain metoda konvensional yang umum digunakan saat ini. Berdasarkan data Food and Agricultural Organization (FAO), produksi budidaya udang vaname secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) sistem: (1) SistemSarana berupa tambak yang perlu disediakan dalam usaha budidaya udang vamane tergantung dari sistem pemeliharaan dan perawatannya (sistem 1 tambak atau 2 tambak ). Adapun jenis kolam yang umum dan sering dipergunakan dalam budidaya udang vaname yaitu tambak tanah, dan tambak semen. b. Peralatan. Peralatan yang di gunakan : Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan probiotik komersil dalam media budidaya dengan sistem bioflok dan pakan pellet hasil fermentasi dengan berbagai probiotik komersil, yakni probiotik I
penggunaan bioflok yang dikombinasikan dengan probiotik terhadap sistem imun udang vaname ( Litopenaeus vannamei ) yang di uji tantang dengan V. parahaemolyticus . Penelitian ini dilakukanvBKdJTf.