Echosounder adalah suatu alat navigasi untuk mengukur kedalaman laut dengan cara mengirimkan gelombang/getaran akustik dari permukaan ke dasar laut yang akan kembali diterima oleh transducer yang terpasang di dasar kapal. Penghitungan kedalaman didapat dari waktu tempuh arah yang berbeda yang berasal dari kecepatan suara di dalam air. Komponen Bagian-bagian di Echosounder Display Unit/Recorder Display Unit D390 Komponen alat satu ini berfungsi untuk merekam dan menampilkan data hasil tangkapan gelombang/sinyal dari receiver. Informasi data tersebut kemudian diubah agar bisa ditampilkan dan dibaca langsung. Hasil digital inilah yang nantinya digunakan untuk kepentingan lebih lanjut. Transducer Transducer Untuk Transducer sendiri adalah alat untuk mengubah listrik yang dialirkan dari Transmitter lalu dipantulkan ke bawah laut dalam bentuk gelombang. Selain itu transducer juga berperan sebagai pemancar gelomba Receiver Receiver merupakan alat yang digunakan sebagai penangkap gelombang atau resonansi yang telah dipantulkan kembali dari dasar permukaan laut, dan receiver juga berfungsi untuk memperkuat sinyal yang ditangkap sebelum nantinya diteruskan ke recorder untuk diproses. Receiver bisa menjadi alat untuk memilih dan mengolah sinyal atau gelombang yang datang. Transmitter Secara singkat Transmitter adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan listrik ke Transducer. Ini Fungsi dari Alat Echosounder Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang ada di bawah laut Subbottom Profilers. Mengukur kedalaman laut. Pemetaan Dasar Laut Seabed Mapping. Penentuan jalur pipa dan kabel untuk di bawah laut. Pencarian kapal-kapal karam yang terbengkalai di dalam laut. Analisis Dampak Lingkungan di dalam laut. Bagaimana Alat Echosounder Bekerja? Prinsip Kerja Echosounder Alat echosounder adalah alat yang memiliki cara kerja masing-masing, namun secara umum biasanya memiliki cara kerja sebagai berikut Mulai memasang alat lalu cek keadaan alat sebelum mulai melakukan pengambilan data. Cek kembali apakah kabel single beam dan display sudah terpasang dengan benar. Pastikan antena terpasang dan jika diperlukan input satelit GPS. Arahkan single beam ke bawah sehingga masuk ke dalam air. Atur skala kedalaman yang ingin kita tampilkan di display. Atur frekuensi ke 200 Hz untuk laut yang dangkal atau 50 Hz untuk laut yang dalam atau dual untuk menggunakan kedua frekuensi tersebut. Atur input untuk data air yaitu tingkat keasinan air laut, temperatur serta tekanan air. Pengambilan data. Dan terakhir pengolahan data. Meski echosounder ini belum bisa maksimal digunakan untuk mendeteksi laut yang semakin dalam karena gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas. Tetapi, fitur lain yang ada di Echosounder ini sangat membantu penggunanya. Seperti salah satunya mendeteksi ikan di bawah laut yang sangat membantu nelayan saat melakukan pekerjaannya. BACA JUGA Fungsi Echosounder Pada Kapal Mengenal Alat Echosounder D390 Echosounder D390 Untuk Navigasi >>>>>>>KLIK DISINI UNTUK LIHAT ECHOSOUNDER D390<<<<<<< Adalah salah satu Echosounder terbaik dibidangnya karena kaya akan fitur yang sangat membantu proyek kita. Echosounder ini memiliki sistem All in One dengan frekuensi tunggal. Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Echosounder D390 untuk membantu proses pengukuran kedalaman laut seperti Solusi untuk Hidrografik D390 dapat mengurangi biaya mobilisasi sebesar 20% karena merupakan solusi terjangkau dan terintegrasi yang dikombinasikan dengan kinerja PC industri. Solusi survey yang disederhanakan Dengan DGNSS Interface dan Sensor standar Pengoperasian tanpa lag dimulai sejak menyala D390 ini mudah diatur dan digunakan di mana pun, karena Echosounder ini sudah portable yang ringan dan memiliki penutup dengan paduan aluminium bersertifikat IP66 yang kokoh. Memiliki tampilan layar 12 inchi juga menjadi salah satu keuntungan dalam pengoperasian D390 ini, tidak lupa suara yang diperluas hingga 200 kHz yang memudahkan keperluan navigasi di lautan, perairan pedalaman, sungai, waduk, hingga daerah pesisir. – Kalian bisa mendapatkan alat ini dengan menghubungi kami. Karena kami sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang testing and measurement, kami dapat menyediakan Echosounder yang bisa membantu Anda dalam proses pengukuran kedalaman laut, pemetaan dasar laut, dll. Kami menyediakan alat dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Dan kami juga melayani berbagai macam jasa untuk instalasi pada alat uji dengan bantuan engineering kami yang berpengalaman. Informasi lebih lanjut untuk konsultasi atau pemesanan, Anda dapat hubungi kami di nomor +62813-9929-1909 Fikri, dan +62822-5870-6420 Anto Email atau dapat melalui layanan live chat yang kami sediakan di pojok kanan bawah web ini. sumber
EchoSounder Secara teknis, echo sounder menggunakan frekuensi 50KHz (-35 derajat) hanya untuk mengukur kedalaman bawah. Frekuensi yang lebi rendah memungkinkan sounder pulse untuk menempuh daya yang lebih dalam per watt. Sonar adalah istilah umum yang mencakup semua teknologi pencitraan underwater sound, termasuk echo sounder danAlat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya Echosounder Single Frekuensi dan Echosounder Double Frekuensi. Bedanya adalah kalau single frekuensi hanya menggunakan frekuensi tinggi saja kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah, artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur Contoh alat Echosounder Hydrotrac ODOM. Kalau Echosounder Double frekuensi, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas dan frekuensi rendah untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur, sehingga ada 2 data kedalaman sekaligus yang didapatkan. Contoh alat Echosounder MK III. Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah a. GPS Antena Untuk mendapatkan data posisi koordinat. b. Tranducer Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman. c. Echosounder Alat yang menampilkan angka kedalaman. d. Laptop Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder. Kosep positioning GPS pada Echosounder Untuk saat ini, pada berbagai kapal survei sudah menggunakan GPS dengan metode pengukuran DGPS dengan kepanjangan Differential Global Positioning System. Mungkin anda bertanya, apa bedanya pengukuran posisi menggunakan DGPS dan GPS RTK.. Jawaban nya adalah Jelas Berbeda.. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahui, bahwa pada metode RTK, BASE station lah yang memberikan nilai koreksi kepada ROVER station. Sedangkan pada DGPS, BASE station yang berada di beberapa negara diantaranya Singapura, Australia, Indonesia. BASE ini memberikan nilai koreksi kepada SATELIT bukan ROVER . Koreksinya bermacam macam , bisa koreksi Jam satelit, koreksi kesalahan orbit satelit, dll. Metode DGPS ini memiliki ketelitian cukup tinggi sampai level centimeter, namun untuk menggunakan nya, setiap orang/ perusahaan harus membayar kepada perusahaan yang memberikan jasa pelayanan DGPS diantaranya C-NAV dan VERIPOS. Menggunakan metode DGPS ini, dimanapun posisi kapal berada, kita bisa langsung mendapatkan koordinat kapal secara teliti. Koordinat bisa dalam informasi Latitude longitude,bisa juga dalam sistem koordinat lokal tergantung yang diinginkan diperhatikan Datum, elipsoid, Spheroid Kosep pengukuran kedalaman pada Echosounder Untuk pengukuran kedalaman, sensor yang digunakan adalah Transducer. Tranducer ini dapat ditaruh di samping kapal dan berada dibawah permukaan air. Sensor ini cukup sensitif, karena ada buble sedikit saja, sinyal yang dipancarkan sudah terganggu. Sehingga kita perlu mengatur speed kapal sedemikian rupa agar Tranducer masih dapat membaca nilai kedalaman Biasanya kecepatan kapal 3 – 6 Knot saja. Tranducer memancarkan sinyal akustik ke bawah permukaan laut. Sebenarnya prinsipnya hampir sama seperti pengukuran jarak menggunakan total station. Rumusnya Jarak = Kecepatan gelombang x Waktu/2.. Kenapa dibagi 2?? Karena jarak yang ditempuh kan bolak balik, jadi dibagi 2 supaya jarak one way saja yang didapatkan. Jika kita mengoperasikan alat Echosounder. Ada beberapa parameter yang perlu kita inputkan ke dalam echosounder, diantaranya a. Draft Jarak antara permukaan air dengan ujung sensor tranducer paling bawah. b. Velocity Cepat rambat gelombang. c. Index Nilai koreksi kedalaman. Setiap kali sebelum melakukan pengukuran batimetri kedalaman dasar laut, kita harus melakukan kalibrasi Barcheck.. Prinsip kerjanya sederhana saja, pertama kita ukur draft jarak permukaan air ke sensor , kemudian kita inputkan ke dalam echosounder, setelah itu barcheck kita taruh di kedalaman 1 meter dekat dengan sensor tranducer . Logikanya kan seharusnya pada barcheck 1 meter, angka yang dibaca di echosounder juga 1 m…Namun biasanya tidak 1 meter, tetapi 1,2 meter atau lebih… Nah karena itu.. Kita harus merubah parameter Velocity dan Indeks sedemikian rupa sampai kedalaman pada barcheck 1 meter,dan angka yang dibaca echosounder juga 1 meter… NB Velocity dipengaruhi oleh tekanan air, temperature, salinitas air, dll. Contoh, pada daerah sungai, biasanya velocity seputaran 1520 – 1530.. Namun tiap daerah, besar velocity berbeda beda. Untuk mendapatkan nilai Velocity secara teliti, diperlukan pengukuran menggunakan CTD, sedangkan untuk keperluan praktis, cukup menggunakan adjust barcheck saja. Dalam melakukan survey batimetri memang harus dilakukan dengan teliti dan juga cermat bahkan tidak boleh sembarangan. Itu sebabnya memilih jasa Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric adalah pilihan yang tepat. Dimana sebuah jasa survey batimetri biasanya sudah memiliki tim yang profesinoal dan ahli dalam bidang nya. Untuk bisa mendapatkan hasil peta batimetri yang sesuai dengan syarat kualitas yang baik. Maka dalam kegiatan survey batimetri harus berpedoman pada standar minimum ketelitian dan international hydrographic organization IHO. Oleh sebab itu jika anda sedang membutuhkan survey batimetri. Pastikan jika anda memilih sebuah jasa survey bathimetri yang tepat. kini banyaknya Jasa survey batimetri yang menawarkan layanan survey tersebut. pastinya belum tentu memiliki kualitas hasil yang sama. Oleh sebab itu sebagai klien harus lebih teliti, akan lebih baik cermat lah dalam memilih sebuah jasa survey batimetri yang tepat. Agar nantinya anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan juga mendapatkan harga survey batimetri yang tepat dan sesuai agar tidak repot mencari jasa yang tepat. Perlu diketahui dalam melakukan survey batimetri ini ada tiga kegiatan yang utama dan harus dilakukan. Yakni seperti penentuan posisi, kedalaman hingga pasang surut untuk koreksi kedalaman. Jika anda masih bingung. Maka simak beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang seringkali di lakukan saat Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric berikut ini 1. Penentuan posisi Pertama, dalam penentuan posisi digunakan untuk mengetahui posisi titik yang diketahui kedalamannya. Biasanya penentuan posisi di laut ini akan menggunakan sebuah GPS. Nah alat GPS ini merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan di kelola oleh Amerika Serikat. Menggunakan GPS dilakukan untuk memberikan posisi dan kecepatan 3 dimensi serta untuk memberikan sebuah informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia yang tidak bergantung waktu dan juga cuaca kepada banyak orang secara simultan. Dalam prinsip dasar penentuan posisi dengan menggunakan GPS ini merupakan pengukuran jarak ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya sekaligus secara simultan. Untuk implementasi GPS ini menjadi salah satu dalam bidang survey hidro oseanografi yang terkait dengan penentuan posisi titik titik kontrol pada pantai, navigasi kapal survey, penentuan posisi titik titik perum dan lain sebagainya. 2. Pengukuran kedalaman Kedua, dalam pengukuran kedalaman pada survei batimetri ini dilakukan pada titik titik yang di pilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang dipetakan. Pada titik titik ini pula dilakukan sebuah penentuan posisi. Adapun titik titik tersebut adalah titik fiks perum. Pada titik fiks perum ini juga akan dilakukan sebuah pencatatan waktu saat dilakukan pengukuran kedalaman untuk koreksi pasut pada hasil pengukuran. Dalam melakukan pengukuran tersebut ada beberapa metode yang bisa digunakan seperti metode akustik, metode mekanik dan metode optik. Survei bathymetri di laut 3. Pengamatan pasut Ketiga, dalam melakukan kegiatan survey batimetri yakni dengan pengamatan pasut yang digunakan untuk mengkoreksi hasil dari pengukuran kedalaman dan untuk prediksi pasang surut di masa mendatang di saat dan juga tempat tertentu. Pengamatan pasut ini dilakukan dengan melakukan pencatatan atau merekam data ketinggian muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Umumnya setiap 15,30 hingga 60 menit. Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim dilakukan adalah sekitar 15 ataupun 30 hari. Dalam melakukan pengamatan pasut ada beberapa cara yang bisa di gunakan yakni manual dan otomatik. Untuk cara manual tentunya dengan memakai palem, tinggi muka air laut setiap interval pengamatan diamati secara manual oleh operator pencatat. Sedangkan metoda otomatik, menggunakan alat pengamat pasut mekanik yang dikenal tide gauge. Gerakan naik turunnya air laut dideteksi dengan sebuah pelampung yang digantungkan pada kawat baja. Sehingga perubahan tinggi muka laut terekam pada kertas perekam data yang telah disediakan. Peralatan survey Peralatan survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri adalah 1. GPS Echo Sounder dan perlengkapannya. Alat ini mempunyai fasilitas GPS Global Positioning System yang memberikan posisi alat pada kerangka horisontal dengan bantuan satelit. Dengan fasilitas ini, kontrol posisi dalam kerangka horisontal dari suatu titik tetap di darat tidak lagi diperlukan. Selain fasilitas GPS, alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur kedalaman perairan dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar perairan. 2. Notebook, satu unit portable computer diperlukan untuk menyimpan data yang di download dari alat GPS Echo Sounder. 3. Perahu digunakan untuk membawa surveyor dan alat-alat pengukuran menyusuri jalur jalur sounding yang telah ditentukan. Dalam operasinya, perahu tersebut harus memiliki beberapa kriteria, antara lain Perahu harus cukup luas dan nyaman untuk para surveyor dalam melakukan kegiatan pengukuran dan downloading data dari alat ke komputer, dan lebih baik tertutup dan bebas dari getaran mesin. Perahu harus stabil dan mudah bermanuver pada kecepatan rendah. Kapasitas bahan bakar harus sesuai dengan panjang jalur sounding. 4. Papan duga. Papan duga digunakan pada kegiatan pengamatan fluktuasi muka air di laut. 5 Peralatan keselamatan. Peralatan keselamatan yang diperlukan selama kegiatan survei dilakukan antara lain life jacket. Related articles Survei bathymetri di laut
GAiCGcD.